Saturday, February 28, 2009

tiga kota

Dalam kehidupanku, ada tiga kota yang sangat dominan menjadi bagian dari diriku yakni Klaten, Jakarta dan Bandung. Klaten merupakan kota kecil di Jawa Tengah yang lokasinya antara Jogjakarta dan Surakarta (Solo), dimana aku pertama kali menatap langit dunia, menikmati masa-masa kecilku, melewati pendidikan dari SD, SMP, dan SMA. Meskipun saat ini aku sudah menjadi penduduk Jakarta, tepatnya sejak akhir Oktober 1997, namun kota tempat kelahiranku tidak bisa hilang dari jiwaku, bahkan semakin membuatku rindu untuk selalu kembali pulang kampung. Oleh karena itu setiap bulan sekali aku sempatkan balik ke Klaten untuk sekedar melepaskan rindu dengan keluarga serta suasana kota kecil yang sepertinya semakin lamban berjalan di tengah hiruk pikuknya perubahan pembangunan di tengah-tengah kota sekitarnya. Selain Klaten tentu saja Solo juga menjadi salah satu kota yang mengisi ruang batinku karena selama 6 tahun aku menempuh pendidikan di kota itu hingga aku menjadi sekarang ini.
Jakarta dengan segala dinamikanya, baik yang menyenangkan maupun yang membikin gerah batin, namun kota ini telah menjadi bagian dari hidupku karena di sinilah selama 11 tahun ini aku mencari nafkah. Segala suka duka, senang susah selama bergelut mempertahankan roda kehidupan sebagai perantau di Ibukota Republik Indonesia ini menjadikan jiwaku menyatu dengan kota metropolitan ini, meski sebelumnya tidak pernah membayangkan sama sekali ingin kerja di Jakarta. Dengan segala kelebihan dan kekurangan yang dimiliki Jakarta ternyata mampu membuatku kangen terhadap kota ini, secara kalo lagi pulang kampung kelamaan dah pengen aja balik Jakarta. Auramu selalu membuatku "Ke Jakarta aku kan kembali......". Tapi sampai kapan aku akan tinggal di Jakarta atau kalau ditanya apakah selamanya akan tinggal di Jakarta, aku hanya bisa menjawab sepertinya suatu saat aku akan meninggalkanmu.
Gimana dengan Bandung? Entah kenapa dari dulu--hanya sekedar tahu dari buku-buku pelajaran sekolah-- aku sudah menyukai kota Parahyangan ini. Ada nuansa tersendiri yang dipancarkan kota di kawasan Pasundan ini yang membuatku selalu ingin menyatu dengan alamnya. Tradisional dan modern menjadi satu, urban dan pedesaan masih berbaur, menjadikan Bandung terkesan unik dan lain dari yang lain. Sudah hampir 5 tahun ini aku selalu ke Bandung, meskipun tidak terlalu sering namun setidaknya sekali dalam sebulan selalu menyempatkan diri menikmati suasana Paris van Java ini. Kini kota ini telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam perjalanan hidupku, apalagi disini pula ku temukan pelabuhan hati. Cerita tentang perjalanan, pengalaman ataupun sekedar hal-hal kecil tentang Qta di tiga kota itu akan ditulis di bagian tersendiri.

Friday, February 27, 2009

Kebiasaannya... :)

Salah satu kebiasaan dia yang aku ga suka tuh dia suka tidur waktu nonton film di bioskop... Ya bukannya apa-apa sih, sayang aja kan dah bayar n filmnya juga rame, eh dia malah tidur... Jadinya berasa nonton sendirian... Makanya kalo dia tidur, ma aku suka dibangunin terus. Hehehe. Ma aku badannya suka digoyang-goyang atau ga pipi berjenggotnya diusap-usap... Hehehe. Laen kali jangan tidur lagi lho kalo di bioskop! :)

Aku Menghancurkan Radionya...


Suatu malam di daerah P, aku merasa dia mengacuhkanku
Aku merasa itu saat dimana dia sangat tidak mengerti aku
Bahkan dia tidak peduli aku menangis
Dia malah memarahiku
Dia memelototiku
Belum pernah dia seperti itu...
Bahkan dia bilang lebih baik dia kehilangan aku... :(
Ketika sampai di rumah, aku menangis di kamar
Dia malah menonton TV
Aku sangat sedih dan marah
Dia tidak memperdulikan aku
Lalu emosiku memuncak
Aku ambil radio miliknya
Aku banting ke lantai kamar
Radio itu hancur berkeping-keping
Dia lalu datang ke kamar
Mungkin dia sedikit kaget
Akupun sedikit menyesal telah melakukannya
Karena dia membeli radio itu di Bandung
tapi dia mengacuhkanku, hanya dengan itu dia jadi peduli denganku
aku sempat berpikir bahwa dia sudah tidak mencintaiku lagi...
Maafkan aku...
aku melakukan itu karena kecemburuanku ketika sedang jalan-jalan di sebuah mall di Jakarta Selatan dan hendak makan malam, tepatnya 22 September dia bertemu dengan "temen" lamanya. Sepertinya dia bukan teman biasa bahkan sepertinya mereka sedang kembali ke masa lalu. Aku seperti di acuhkan. Tiba-tiba selera makanku hilang dan kami tak jadi makan, bahkan aku males makan...sampai di rumah kembali semua emosiku di mall tadi aku tumpahkan seluruhnya hingga radio miliknya menjadi korban.

Tahun Ke5

Tahun ini, kami akan memasuki tahun ke5 dalam hubungan cinta kami...
Begitu banyak cobaan yang datang menghadang selama kami mempertahankan cinta ini
Begitu banyak air mata yang mengalir
Banyak rasa sakit dan rasa senang yang kami lalui
Namun aku percaya, dengan kekuatan cinta kami akan melalui semuanya
Aku percaya kami akan terus bertahan, sebesar apapun ombak yang menerpa
Aku begitu menyayanginya dan tak ingin kehilangannya
Dia bagaikan nafasku... Tanpanya aku tak bisa hidup...
Ketika ku lelah menjalani hidup ini, dialah yang menjadi kekuatanku
Terkadang kami bertengkar, aku tau itu karena kami tak mau saling kehilangan
Dia orang yang paling perhatian, pengertian, baik, dan romantis yang pernah aku kenal...
Rz...percayalah bahwa aku benar-benar mencintaimu
Percayalah bahwa kau akan selalu memiliki hatiku
Aku benar-benar mencintaimu!!

Kami Saling Menyayangi...


Aku seneng banget dia mau maafin aku setelah aku bikin kesalahan ma dia... Aku dah nyakitin dia banget... Aku ga bermaksud buat nyakitin dia n aku ga mau lagi nyakitin dia... Makasih ya Sayang dah mau maafin aku...

Aku sedih banget waktu dia bilang dia ga mau lagi jadi someone special aku... Tapi aku tau n yakin kalo dia ga bisa kehilangan aku n dia sayang banget ma aku... Aku juga gitu, aku ga bisa kehilangan dia... Aku cinta banget ma dia...!! :)



Friday, February 20, 2009

Tak Ingin DIlahirkan...

Aku ingin mati...
Tak ingin hidup lagi...
Mengapa aku dilahirkan??
Aku tak memintanya!!
Tak pernah memintanya...
Aku rela tak pernah merasakan indahnya dunia
Aku rela!! Asal tak pernah dilahirkan
Tak perlu menyakiti dan disakiti...
Tak perlu melewati semuanya...
Tak perlu melakukan apapun...
Tak perlu ada orang yang bernama RICKY MARDIANSYAH!!
Atau, kenapa tak kau ciptakan aku sebagai ANJING
ANJING yang hanya mengenal kelaparan dan kawin
ANJING yang tak punya perasaan...
ANJING yang tak mengenal rasa sakit...
MENGAPA AKU DILAHIRKAN??? AKU TAK PERNAH MEMINTANYA!!!!

AKU INGIN MATI....!!!
ATAU KALAUPUN AKU TAK MATI...
AKU RELA JADI ORANG GILA...
AKU RELA...!!
TAK USAH INGAT APAPUN...
TAK MERASAKAN SAKIT HATI...
TAK HARUS MEMPERTANGGUNGJAWABKAN DOSA2...

well prepared

20 Maret 2006
saat ulang tahunmu yang ke 17. sweet seventeen tentunya merupakan moment yang sangat bersejarah dalam kehidupan seseorang. Sebagai kekasih, aku ingin memberikan suasan yang berharga dan dikenang selama hidup disaat ulang tahunmu. untuk ulang tahunmu aku telah siapkan segalanya dengan sempurna mulai dari kue ulang tahun hingga kado, bahkan juga diriku aku siapkan dengan sebaik2nya untuk menyambut dirimu. Kau minta aku datang ke Bdg jam 4 sore, tapi aku sengaja sampai kotamu jam 2 agar bisa mempersiapkan semuanya tanpa sepengetahuanmu, dan pas jam 4 sore kita ketemuan semuanya berjalan dengan baik. Tapi apa yang terjadi stlah jam 4? Menunggu 1 jam kau belum datang juga, 1,5 jam tak juga kelihatan dan stelah dua jam dirimu baru tiba, setelah kumpul2 dengan temen2 dulu! Aku dah hilang mood tapi demi memberikan moment yang terindah sekali seumur hidupmu, aku tekan rasa marah karena disuruh nunggu dua jam, padahal diminta datang dua jam sebelumnya, semua well prepared yg aku lakukan sepertinya tak ada gunanya.

26 Januari 2009,
musim liburan anak-anak kuliah. Jauh-jauh hari aku dah mempersiapkan diri untuk bisa nemenin kamu liburan. Bagiku memang tidak bisa mendadak menyusun jadwal liburan karena kerjaan tak bisa ditinggal gitu aja. Makanya aku rencana mengambil cuti untuk bisa melewati masa-masa liburan bersamamu. selama 2 bulan aku masuk terus termasuk sabtu dan minggu, bahkan libur hari besar --natal, tahun baru-idul kurban--dgn harapan bisa ambil cuti. Aku senang cutiku dikabulkan, artinya Qta bisa liburan bersama dalam waktu agak lama. Tapi waktu yang udah lama aku siapkan seperti terbuang sia-sia, cutiku tak ada gunanya, karena tiba-tiba kau bilang ketemuan hanya bisa satu hari (dgan alasan blaa---blaaa--blaa). Jauh-jauh hari aku well prepared waktu, dana, pikiran dan diriku hanya untuk menemanimu liburan ternyata sia-sia. lebih kecewa lagi ternyata alasan yang dulu kamu berikan memang hanya alasan belaka, karena ternyata kau lebih memilih ketemu dgn seseorang di Jogjakarta, tanpa memberitahu aku bahkan tanpa pamit.

14 Februari 2009
merayakan valentine. hatiku masih sakit, rasa radang itu masih menancap tapi semua aku kesampingkan untuk membahagiakanmu di hari kasih sayang ini. --andai mau mengikuti perasaan, aku tak ingin merayakannya ketika perih yang kau goreskan masih terasakan. sebelumnya aku memang sudah merancang dan membayangkan akan seperti apa valentine Qta kali ini, aku ingin tahun ini istimewa karena tahun lalu Qta tak melaluinya berdua. Tapi mood itu jadi hilang ketika untuk kedua kalinya aku merasakan pedih yang sama, namun aku tetap bertahan untuk merayakan hari kasih sayang ini bersamamu. Masih dengan segala perih yang kurasakan aku berjuang untuk memberikan yg terindah dan terbaik di saat valentine namun aku harus menelan kekecewaan yang amat sangat, hanya karena kekurangsempurnaan yang kuberikan, you said that "not Well Prepared!!" why you could say that, when I tried give you the best though I was still hurt? Jgan lihat sesuatu semata2 dari hasilnya tapi lihatlah dari perjuangan untuk mencapai hasil itu.