20 Maret 2006
saat ulang tahunmu yang ke 17. sweet seventeen tentunya merupakan moment yang sangat bersejarah dalam kehidupan seseorang. Sebagai kekasih, aku ingin memberikan suasan yang berharga dan dikenang selama hidup disaat ulang tahunmu. untuk ulang tahunmu aku telah siapkan segalanya dengan sempurna mulai dari kue ulang tahun hingga kado, bahkan juga diriku aku siapkan dengan sebaik2nya untuk menyambut dirimu. Kau minta aku datang ke Bdg jam 4 sore, tapi aku sengaja sampai kotamu jam 2 agar bisa mempersiapkan semuanya tanpa sepengetahuanmu, dan pas jam 4 sore kita ketemuan semuanya berjalan dengan baik. Tapi apa yang terjadi stlah jam 4? Menunggu 1 jam kau belum datang juga, 1,5 jam tak juga kelihatan dan stelah dua jam dirimu baru tiba, setelah kumpul2 dengan temen2 dulu! Aku dah hilang mood tapi demi memberikan moment yang terindah sekali seumur hidupmu, aku tekan rasa marah karena disuruh nunggu dua jam, padahal diminta datang dua jam sebelumnya, semua well prepared yg aku lakukan sepertinya tak ada gunanya.
26 Januari 2009,
musim liburan anak-anak kuliah. Jauh-jauh hari aku dah mempersiapkan diri untuk bisa nemenin kamu liburan. Bagiku memang tidak bisa mendadak menyusun jadwal liburan karena kerjaan tak bisa ditinggal gitu aja. Makanya aku rencana mengambil cuti untuk bisa melewati masa-masa liburan bersamamu. selama 2 bulan aku masuk terus termasuk sabtu dan minggu, bahkan libur hari besar --natal, tahun baru-idul kurban--dgn harapan bisa ambil cuti. Aku senang cutiku dikabulkan, artinya Qta bisa liburan bersama dalam waktu agak lama. Tapi waktu yang udah lama aku siapkan seperti terbuang sia-sia, cutiku tak ada gunanya, karena tiba-tiba kau bilang ketemuan hanya bisa satu hari (dgan alasan blaa---blaaa--blaa). Jauh-jauh hari aku well prepared waktu, dana, pikiran dan diriku hanya untuk menemanimu liburan ternyata sia-sia. lebih kecewa lagi ternyata alasan yang dulu kamu berikan memang hanya alasan belaka, karena ternyata kau lebih memilih ketemu dgn seseorang di Jogjakarta, tanpa memberitahu aku bahkan tanpa pamit.
14 Februari 2009
merayakan valentine. hatiku masih sakit, rasa radang itu masih menancap tapi semua aku kesampingkan untuk membahagiakanmu di hari kasih sayang ini. --andai mau mengikuti perasaan, aku tak ingin merayakannya ketika perih yang kau goreskan masih terasakan. sebelumnya aku memang sudah merancang dan membayangkan akan seperti apa valentine Qta kali ini, aku ingin tahun ini istimewa karena tahun lalu Qta tak melaluinya berdua. Tapi mood itu jadi hilang ketika untuk kedua kalinya aku merasakan pedih yang sama, namun aku tetap bertahan untuk merayakan hari kasih sayang ini bersamamu. Masih dengan segala perih yang kurasakan aku berjuang untuk memberikan yg terindah dan terbaik di saat valentine namun aku harus menelan kekecewaan yang amat sangat, hanya karena kekurangsempurnaan yang kuberikan, you said that "not Well Prepared!!" why you could say that, when I tried give you the best though I was still hurt? Jgan lihat sesuatu semata2 dari hasilnya tapi lihatlah dari perjuangan untuk mencapai hasil itu.
Friday, February 20, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment