Tuesday, March 31, 2009

catatan akhir bulan

entah apa yang bisa ku katakan
hanya goresan tangan
sepenggal rasa
yang masih tetap menyala
hingga akhir masa

somewhere

suatu tempat entah dimana
membuat ku merasakan
keteduhan
ketika dua mata menatap
seakan membawaku
ke suatu tempat
entah dimana
hanya tenang mengalir
damai menyusup
saat mata ku pejamkan
angan ku layangkan
kini ku temukan
tempat itu....
somewhere between
your heart and mine

Monday, March 30, 2009

I Knew I Love Him Before I Met Him

I knew I Loved You

Maybe it's intuition
But somethings you just don't question
Like in your eyes
I see my future in an instant
And there it goes
I think I've found my best friend
I know that it might sound more than little crazy
But I believe

I knew I loved you before I met you
I thing I dreamed you into life
I knew I loved you before I met you
I have been waitting all my life

There's just no rhyme or reason
Only this sence of completion
And in your eyes
I see the missing pieces
I searching for
I think I found my way home
I know that it might sound more than little crazy
But I believe


I knew I loved you before I met you
I thing I dreamed you into life
I knew I loved you before I met you
I have been waitting all my life

A thousand angels dance around you
I am complete now that I've found you


I knew I loved you before I met you
I thing I dreamed you into life
I knew I loved you before I met you
I have been waitting all my life

Thursday, March 26, 2009

Sepenggal Malam di Paris van Java

Sejak sore Bandung diguyur hujan deras, akhirnya sekitar jam 90.00 malam baru bisa jalan soalnya rencananya mo naik motor mau gak mau nunggu hujan reda. Bersama dia, menembus dinginnya malam yang masih disertai
sisa-sisa rintik hujan melajukan motor menyusuri jalanan Paris
Van Java. Dari kawasan Kebon Kawung--tempat nginep--akhirnya
sampai ke bilangan Dago atau Jalan Juanda.
Biasanya pada malam Minggu, jalanan yang menjadi salah satu ikon Bandung tersebut ramai dengan anak-anak muda yang nongkrong di sepanjang jalan tersebut. Namun malam itu, 21/03 lalu kumpulan anak-anak muda tidak tampak terlalu padat meskipun tidak bisa dibilang sepi. Mungkin karena habis hujan sehingga banyak yang enggan keluar rumah.
Kawasan Dago tak hanya dipenuhi dengan resto ataupun
rumah-rumah makan yang mahal namun juga tenda-tenda warung
makan untuk sekedar menikmati susu segar, pisang bakar, roti
bakar atau jagung bakar.
Dentuman musik dari sejumlah mobil van beberapa stasiun
radio yang sedang on air secara out door menambah meriahnya
suasana Dago, sementara anak-anak muda dengan aneka model
dandanan mencoba mengair rejeki dengan mengamen pada mobil
yang berhenti nampak pula satu dua orang penjaja bunga yang
menawarkan mawar merah ataupun merah muda.
Masih dalam suasana merayakan ulang tahun dia yang ke 20
piliah makan malam jatuh ke rumah makan fast food, sambil
menikmati suasana malam yang semakin riuh di Dago.
Usai makan malam di Dago, kembali melanjutkan
jalan-jalan malam membelah Paris Van Java. Setelah
berputar-putar akhirnya sampailah di kawasan Kota Tua atau sepanjang Jalan Asia Afrika yang memang banyak gedung-gedung tua peninggalan Belanda.
Duduk-duduk menikmati sepi dan dinginnya Bandung di depan Gedung Merdeka sembari membayangkan kemegahan bangunan bersejarah bagi perjuangan bangsa Indonesia itu. Gedung yang pernah menjadi tempat berlangsungnya Konferensi Asia AFrika pada 1955 itu seperti wanita tua di ujung senja, sepi, sendiri tanpa ada yang mau menyapanya.
Beberapa anak muda menyempatkan berfoto dengan background gedung itu, sementara seorang gelandangan tua tetap nyenyak berbaring menikmati mimpinya sambil mendekap kedua lututnya untuk sekedar mengusir rasa dingin malam itu. Dari kawasan kota tua kembali ke Dago untuk sekedar menikmati minuman susu segar serta sepotong roti bakar dan pisang bakar. Suasana sudah sedikit sepi dibanding sebelumnya, namun sejumlah pengamen masih mencoba mengais-ngais rupiah dengan menawarkan lagu-lagunya kepada pengunjung tenda-tenda susu segar.
Jam 24.00 lebih. rasanya masih rindu untuk menyusuri malam di kota Parahyangan, tapi kantuk dan dingin mengajak badan ini untuk segera kembali ke penginapan. Sepenggal malam menikmati Paris Van Java diatas roda rasanya menjadi seribu kenangan!

Saturday, February 28, 2009

tiga kota

Dalam kehidupanku, ada tiga kota yang sangat dominan menjadi bagian dari diriku yakni Klaten, Jakarta dan Bandung. Klaten merupakan kota kecil di Jawa Tengah yang lokasinya antara Jogjakarta dan Surakarta (Solo), dimana aku pertama kali menatap langit dunia, menikmati masa-masa kecilku, melewati pendidikan dari SD, SMP, dan SMA. Meskipun saat ini aku sudah menjadi penduduk Jakarta, tepatnya sejak akhir Oktober 1997, namun kota tempat kelahiranku tidak bisa hilang dari jiwaku, bahkan semakin membuatku rindu untuk selalu kembali pulang kampung. Oleh karena itu setiap bulan sekali aku sempatkan balik ke Klaten untuk sekedar melepaskan rindu dengan keluarga serta suasana kota kecil yang sepertinya semakin lamban berjalan di tengah hiruk pikuknya perubahan pembangunan di tengah-tengah kota sekitarnya. Selain Klaten tentu saja Solo juga menjadi salah satu kota yang mengisi ruang batinku karena selama 6 tahun aku menempuh pendidikan di kota itu hingga aku menjadi sekarang ini.
Jakarta dengan segala dinamikanya, baik yang menyenangkan maupun yang membikin gerah batin, namun kota ini telah menjadi bagian dari hidupku karena di sinilah selama 11 tahun ini aku mencari nafkah. Segala suka duka, senang susah selama bergelut mempertahankan roda kehidupan sebagai perantau di Ibukota Republik Indonesia ini menjadikan jiwaku menyatu dengan kota metropolitan ini, meski sebelumnya tidak pernah membayangkan sama sekali ingin kerja di Jakarta. Dengan segala kelebihan dan kekurangan yang dimiliki Jakarta ternyata mampu membuatku kangen terhadap kota ini, secara kalo lagi pulang kampung kelamaan dah pengen aja balik Jakarta. Auramu selalu membuatku "Ke Jakarta aku kan kembali......". Tapi sampai kapan aku akan tinggal di Jakarta atau kalau ditanya apakah selamanya akan tinggal di Jakarta, aku hanya bisa menjawab sepertinya suatu saat aku akan meninggalkanmu.
Gimana dengan Bandung? Entah kenapa dari dulu--hanya sekedar tahu dari buku-buku pelajaran sekolah-- aku sudah menyukai kota Parahyangan ini. Ada nuansa tersendiri yang dipancarkan kota di kawasan Pasundan ini yang membuatku selalu ingin menyatu dengan alamnya. Tradisional dan modern menjadi satu, urban dan pedesaan masih berbaur, menjadikan Bandung terkesan unik dan lain dari yang lain. Sudah hampir 5 tahun ini aku selalu ke Bandung, meskipun tidak terlalu sering namun setidaknya sekali dalam sebulan selalu menyempatkan diri menikmati suasana Paris van Java ini. Kini kota ini telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam perjalanan hidupku, apalagi disini pula ku temukan pelabuhan hati. Cerita tentang perjalanan, pengalaman ataupun sekedar hal-hal kecil tentang Qta di tiga kota itu akan ditulis di bagian tersendiri.

Friday, February 27, 2009

Kebiasaannya... :)

Salah satu kebiasaan dia yang aku ga suka tuh dia suka tidur waktu nonton film di bioskop... Ya bukannya apa-apa sih, sayang aja kan dah bayar n filmnya juga rame, eh dia malah tidur... Jadinya berasa nonton sendirian... Makanya kalo dia tidur, ma aku suka dibangunin terus. Hehehe. Ma aku badannya suka digoyang-goyang atau ga pipi berjenggotnya diusap-usap... Hehehe. Laen kali jangan tidur lagi lho kalo di bioskop! :)

Aku Menghancurkan Radionya...


Suatu malam di daerah P, aku merasa dia mengacuhkanku
Aku merasa itu saat dimana dia sangat tidak mengerti aku
Bahkan dia tidak peduli aku menangis
Dia malah memarahiku
Dia memelototiku
Belum pernah dia seperti itu...
Bahkan dia bilang lebih baik dia kehilangan aku... :(
Ketika sampai di rumah, aku menangis di kamar
Dia malah menonton TV
Aku sangat sedih dan marah
Dia tidak memperdulikan aku
Lalu emosiku memuncak
Aku ambil radio miliknya
Aku banting ke lantai kamar
Radio itu hancur berkeping-keping
Dia lalu datang ke kamar
Mungkin dia sedikit kaget
Akupun sedikit menyesal telah melakukannya
Karena dia membeli radio itu di Bandung
tapi dia mengacuhkanku, hanya dengan itu dia jadi peduli denganku
aku sempat berpikir bahwa dia sudah tidak mencintaiku lagi...
Maafkan aku...
aku melakukan itu karena kecemburuanku ketika sedang jalan-jalan di sebuah mall di Jakarta Selatan dan hendak makan malam, tepatnya 22 September dia bertemu dengan "temen" lamanya. Sepertinya dia bukan teman biasa bahkan sepertinya mereka sedang kembali ke masa lalu. Aku seperti di acuhkan. Tiba-tiba selera makanku hilang dan kami tak jadi makan, bahkan aku males makan...sampai di rumah kembali semua emosiku di mall tadi aku tumpahkan seluruhnya hingga radio miliknya menjadi korban.

Tahun Ke5

Tahun ini, kami akan memasuki tahun ke5 dalam hubungan cinta kami...
Begitu banyak cobaan yang datang menghadang selama kami mempertahankan cinta ini
Begitu banyak air mata yang mengalir
Banyak rasa sakit dan rasa senang yang kami lalui
Namun aku percaya, dengan kekuatan cinta kami akan melalui semuanya
Aku percaya kami akan terus bertahan, sebesar apapun ombak yang menerpa
Aku begitu menyayanginya dan tak ingin kehilangannya
Dia bagaikan nafasku... Tanpanya aku tak bisa hidup...
Ketika ku lelah menjalani hidup ini, dialah yang menjadi kekuatanku
Terkadang kami bertengkar, aku tau itu karena kami tak mau saling kehilangan
Dia orang yang paling perhatian, pengertian, baik, dan romantis yang pernah aku kenal...
Rz...percayalah bahwa aku benar-benar mencintaimu
Percayalah bahwa kau akan selalu memiliki hatiku
Aku benar-benar mencintaimu!!

Kami Saling Menyayangi...


Aku seneng banget dia mau maafin aku setelah aku bikin kesalahan ma dia... Aku dah nyakitin dia banget... Aku ga bermaksud buat nyakitin dia n aku ga mau lagi nyakitin dia... Makasih ya Sayang dah mau maafin aku...

Aku sedih banget waktu dia bilang dia ga mau lagi jadi someone special aku... Tapi aku tau n yakin kalo dia ga bisa kehilangan aku n dia sayang banget ma aku... Aku juga gitu, aku ga bisa kehilangan dia... Aku cinta banget ma dia...!! :)



Friday, February 20, 2009

Tak Ingin DIlahirkan...

Aku ingin mati...
Tak ingin hidup lagi...
Mengapa aku dilahirkan??
Aku tak memintanya!!
Tak pernah memintanya...
Aku rela tak pernah merasakan indahnya dunia
Aku rela!! Asal tak pernah dilahirkan
Tak perlu menyakiti dan disakiti...
Tak perlu melewati semuanya...
Tak perlu melakukan apapun...
Tak perlu ada orang yang bernama RICKY MARDIANSYAH!!
Atau, kenapa tak kau ciptakan aku sebagai ANJING
ANJING yang hanya mengenal kelaparan dan kawin
ANJING yang tak punya perasaan...
ANJING yang tak mengenal rasa sakit...
MENGAPA AKU DILAHIRKAN??? AKU TAK PERNAH MEMINTANYA!!!!

AKU INGIN MATI....!!!
ATAU KALAUPUN AKU TAK MATI...
AKU RELA JADI ORANG GILA...
AKU RELA...!!
TAK USAH INGAT APAPUN...
TAK MERASAKAN SAKIT HATI...
TAK HARUS MEMPERTANGGUNGJAWABKAN DOSA2...

well prepared

20 Maret 2006
saat ulang tahunmu yang ke 17. sweet seventeen tentunya merupakan moment yang sangat bersejarah dalam kehidupan seseorang. Sebagai kekasih, aku ingin memberikan suasan yang berharga dan dikenang selama hidup disaat ulang tahunmu. untuk ulang tahunmu aku telah siapkan segalanya dengan sempurna mulai dari kue ulang tahun hingga kado, bahkan juga diriku aku siapkan dengan sebaik2nya untuk menyambut dirimu. Kau minta aku datang ke Bdg jam 4 sore, tapi aku sengaja sampai kotamu jam 2 agar bisa mempersiapkan semuanya tanpa sepengetahuanmu, dan pas jam 4 sore kita ketemuan semuanya berjalan dengan baik. Tapi apa yang terjadi stlah jam 4? Menunggu 1 jam kau belum datang juga, 1,5 jam tak juga kelihatan dan stelah dua jam dirimu baru tiba, setelah kumpul2 dengan temen2 dulu! Aku dah hilang mood tapi demi memberikan moment yang terindah sekali seumur hidupmu, aku tekan rasa marah karena disuruh nunggu dua jam, padahal diminta datang dua jam sebelumnya, semua well prepared yg aku lakukan sepertinya tak ada gunanya.

26 Januari 2009,
musim liburan anak-anak kuliah. Jauh-jauh hari aku dah mempersiapkan diri untuk bisa nemenin kamu liburan. Bagiku memang tidak bisa mendadak menyusun jadwal liburan karena kerjaan tak bisa ditinggal gitu aja. Makanya aku rencana mengambil cuti untuk bisa melewati masa-masa liburan bersamamu. selama 2 bulan aku masuk terus termasuk sabtu dan minggu, bahkan libur hari besar --natal, tahun baru-idul kurban--dgn harapan bisa ambil cuti. Aku senang cutiku dikabulkan, artinya Qta bisa liburan bersama dalam waktu agak lama. Tapi waktu yang udah lama aku siapkan seperti terbuang sia-sia, cutiku tak ada gunanya, karena tiba-tiba kau bilang ketemuan hanya bisa satu hari (dgan alasan blaa---blaaa--blaa). Jauh-jauh hari aku well prepared waktu, dana, pikiran dan diriku hanya untuk menemanimu liburan ternyata sia-sia. lebih kecewa lagi ternyata alasan yang dulu kamu berikan memang hanya alasan belaka, karena ternyata kau lebih memilih ketemu dgn seseorang di Jogjakarta, tanpa memberitahu aku bahkan tanpa pamit.

14 Februari 2009
merayakan valentine. hatiku masih sakit, rasa radang itu masih menancap tapi semua aku kesampingkan untuk membahagiakanmu di hari kasih sayang ini. --andai mau mengikuti perasaan, aku tak ingin merayakannya ketika perih yang kau goreskan masih terasakan. sebelumnya aku memang sudah merancang dan membayangkan akan seperti apa valentine Qta kali ini, aku ingin tahun ini istimewa karena tahun lalu Qta tak melaluinya berdua. Tapi mood itu jadi hilang ketika untuk kedua kalinya aku merasakan pedih yang sama, namun aku tetap bertahan untuk merayakan hari kasih sayang ini bersamamu. Masih dengan segala perih yang kurasakan aku berjuang untuk memberikan yg terindah dan terbaik di saat valentine namun aku harus menelan kekecewaan yang amat sangat, hanya karena kekurangsempurnaan yang kuberikan, you said that "not Well Prepared!!" why you could say that, when I tried give you the best though I was still hurt? Jgan lihat sesuatu semata2 dari hasilnya tapi lihatlah dari perjuangan untuk mencapai hasil itu.

Saturday, February 14, 2009

Mawar Mekar di Rawabelong



Setelah tahun lalu tidak merayakan valentine, akhirnya tahun ini Qta bisa melewatinya kembali berdua. Meskipun sebelumnya sempat ada rasa tidak yakin apakah Qta bisa merayakan hari kasih sayang itu. Persoalan yang tengah
menyelimuti hubungan Qta belakangan ini membuat keinginan untuk bersama melalui tgl 14 Februari sepertinya tidak terlalu perlu karena toh untuk menyatakan rasa cinta, kasih dan sayang tidak harus terpancang pada sebuah tanggal maupun hari kan? sudah tiga kali Qta merayakan Valentine bersama, pada tahun 2005 ketika usia Rumah Qta baru beberapa bulan,
untuk pertama kalinya Qta bisa menjalani moment-moment terindah tersebut berdua. Saat itu kalau tidak salah Qta
ngrayain di Bandung Super Mall, Qta makan pissa di Pizza Hut, you gave me a valentine gift 4 the first time. Setahun berikutnya Qta lalui hari kematian saint Valentinus itu dengan dinner di Avenue A cafe di Ciwalk, Bandung. wah untuk pertama kalinya Qta gunakan "Seragam". You gave me a pink t-shirt, wao.....jadi gimana gitu! Masih inget
kan ketika Qta pulang ke penginapan dan di jalan depan Istana Plasa ada lelaki di jalanan yang nyeletuk "bla.....bla.... bla..." (sorry better not to say) hanya karena Qta a pink couple. 2007 Qta masih bisa ngrayain valentinan berdua. Sekedar dinner di cafe Casa Manja Paris Van Java cukup untuk memupuk kasih-sayang yang sudah Qta jalanin selama kurang lebih dua tahun lebih. Namun pada 2008, there is no valentine day 4 us. Yah mungkin tahun lalu merupakan tahun yang suram dalam hubungan Qta, coz hampir sepanjang warsa itu Qta tak melakukan perayaan apapun bersama.14 Februari 2009, akhirnya Qta kembali merayakan hari kasih sayang itu bersama. Nuansa biru yang Qta bawa semoga menjadi pertanda hubungan kita kembali cerah secerah langit biru dan kembali ceria seceria burung-burung di angkasa
luas. Melihat-lihat para penjual kembang mawar yang bertebaran di Kawasan Rawa Belong Jakarta Barat seperti hati Qta yang sedang bermekaran dengan rasa kasih. Jalanan Rawa Belong yang seperti sebuah kota kembang dengan aneka warna merah, merah muda, putih, biru hingga ungu menjadi saksi kebersamaan Qta dalam ikatan cinta. Segala sesuatu memang tidak bisa berjalan 100 persen seperti yang Qta rencanakan. Harapan dan impian untuk mendapatkan keindahan dalam kebersamaan saat ber-valentine day harus diganggu dengan ketidaknyamanan. Makan malam di Sky Dinning lantai 9-10 Semanggi Plasa sepertinya pilihan yang tepat untuk memupuk kembali keintiman dan kekraban Qta. Posisi fourcourt tersebut berada di atas atap dan di ruang terbuka sehingga bisa menikmati pemandangan kota Jakarta di malam hari yang dipenuhi pendar-pendar lampu serta merasakan belaian angin malam yang menyejukan. Namun makan malam itu harus terganggu dengan pelayanan counter Toast yang tidak profesional, pengunjung harus menunggu 1 jam lebih hanya untuk bisa menyantap sepotong pisang goreng ataupun roti bakar. Ingin pindah rumah makan lain yang berada di lantai 10, wah suasananya padat banget, ini mah lebih kayak pembagian makan gratis, berjubel sampe harus nunggu giliran untuk dapat tempat duduk---mana bisa romantis kalo kayak gini? Setelah melalui perjuangan panjang berpindah dari satu rumah makan ke rumah makan lainnya (semuanya pada nolak karena dah "tutup" meskipun pengunjung masih pada bersantap), akhirnya menemukan tempat yang cocok dengan susana valentinan nyaman dan tenang yakni American Grill (AG) karena pengunjungnya tinggal sedikit bahkan akhirnya hanya Qta berdua yang terakhir keluar sebelum rumah makan itu di tutup. Gimana Qta nglaluin dinner berdua di AG, sepertinya biarkan menjadi catatan perjalanan Qta. Yang jelas kebahagian dan kesedihan, kecewa dan hati berbunga, tangis dan senyum, air mata dan tawa, harapan dan ketakutan bercampur mewarnai malam Valentinan Qta. Thanks God that gave us time to spent together at special day, I hope its not our Last Valentine.....

Saturday, February 7, 2009

rumah siapa

rumah siapakah ini sebenarnya? Qta kah? Aku, Kamu atau bukan siapa2? atao sekedar sebuah rumah yang kita akui sebagai Rumah Qta tapi sesungguhnya kita tak pernah memilikinya, karena membiarkannya ditumbuhi alang-alang dan ditempati burung2 liar. Akankah rumah ini terbiarkan roboh sementara Qta mendirikannya tidak dgn mudah namun penuh air mata dan keringat bertahun-tahun.

Friday, January 30, 2009

catatan akhir tahun


"sayang lagi apa n dimana? Q kesepian...,". sepenggal kalimat pendek meluncur ke telepon genggamku pada malam pungkasan tahun 2008. Pesan pendek dari kekasihku yang menyuarakan kegelisahannya di tengah keramaian warga yang tengah hiruk pikuk merayakan pergantian tahun. aku seperti ditohok dari dalam, aku bisa merasakan apa yang dia rasakan. karena akupun merasakan hal yang sama saat ini. aku juga kesepian.

setelah empat kali melalui pergantian tahun berdua, tahun ini aku dan dia memutuskan untuk menyabut tahun baru secara terpisah, sendiri-sendiri. Entah karena baru saja mengalami kejadian yang agak mengganggu hubungan kami atau karena baru tiga hari yang lalu dia ke jakarta untuk menemuiku sehingga tak mungkin untuk meninggalkan rumahnya lagi, tapi akhirnya kami memang harus menerima kenyataan untuk merayakan datangnya 2009 dengan terpisah.

Yah..aku dan dia memang tinggal tidak satu kota. jarak mengharuskan kami untuk hidup sendiri-sendiri meskipun kami sudah terikat dalam sebuah kesepakatan. kesepatakan untuk menjalani kehidupan bersama meskipun hanya sebulan sekali melewatkan kebersamaan itu berdua, selebihnya aku tinggal di kotaku jakarta dan dia tinggal di Bandung kotanya.

Waktu sudah menunjukkan pukul 21.00, tinggal tiga jam lagi tahun ini terlewati. aku masih asyik di depan komputer. meskipun besuk tanggal merah namun aku masih di kantor. kerjaan emang mengharuskan aku tidak libur. Meskipun demikian pikiranku sedang tidak di kerjaan tapi ke saat-saat melewati pergantian tahun bersama dirinya selama empat tahun ini. aku membuka lembar-lembar kenangan dalam buku harian elektronikku. catatan-catatan ketika melalui pergantian tahun dengan dirinya mulai aku baca. tahun 2004 untuk pertama kalinya aku dan dia merayakan penyambutan tahun baru. saat itu memang kami baru memulai menjalani hubungan ini. Yah mungkin bisa dibilang masih pengantin baru....hee..hee..hee. Dia pergi ke kotaku untuk melewatkan malam pergantian tahun. sayangnya pada saat itu Indonesia baru saja ditimpa musibah besar. lima hari menjelang pergantian tahun, tepatnya 26 desember 2004 Aceh diguncang gempa bumi dan dilanda tsunami yang menelan korban jiwa hampir 200 ribu orang, rumah-rumah hancur, sehingga tahun itu merupakan tahun berduka bagi bangsa Indonesia. pemerintah memutuskan tidak ada perayaan tahun baru sebagai rasa solidaritas sekaligus keprihatinan terhadap musibah yang dialami masyarakat aceh. tahun baru yang biasanya meriah dengan pesta kembang api, panggung hiburan dan pekikan terompet warga yang berhamburan di jalanan, kini dilalui dengan suasana sepi. meskipun masih ada warga yang berkeliling dengan motor di kota namun tidak menimbulkan kemacetan maupun hura-hura. akhirnya aku dan dia hanya menghabiskan waktu dengan nongkrong di atas motor bergabung dengan warga lain yang menghabiskan tahun baru di Monas. mungkin tidak meriah namun itu lebih baik dan semakin mendekatkan kami, yang masih seumur jagung menjalani hubungan ini.

malam semakin larut, suasana semakin meriah di luar. aku membalik-balik lagi diary untuk mengenang malam tahun baru yang sudah kami jalani. malam pergantian tahun 2005 ke 2006 pemerintah sudah mengijinkan adanya perayaan tahun baru. suasana berkabung atas tragedi aceh sudah terlewati dan masyarakat kembali merayakan penyambutan tahun baru dengan pesta kembang api, konser musik maupun keliling kota serta membunyikan teropet-terompetnya.

setelah berkeliling kota akhirnya aku memutuskan untuk melewatkan tahun baru di ancol coz di sana ada pesta kembang api. setiap tahun memang kawasan wisata pantai di jakarta itu selalu digunakan untuk menggelar pesta kembang api. masuk ke ancol wuih....jalanan sudah berjejal dengan sepeda motor yang semuanya tujuannya sama, ke ancol. jam 10 berhasil masuk ancol, hampir 2 jam di jalanan, namun bukan berarti lepas dari persoalan, karena untuk menuju panggung kembang api pun tak segampang yang dibayangkan. ribuan motor sudah berjejalan di arena pantai karnival hingga akhirnya kami memilih untuk berdiri di sebuah taman, meskipun jauh dari panggung kembang api.

Tepat pukul 00.00 wib kembang api mulai menyala satu per satu, sambutan pengunjung luar biasa, tepukan dan sorakan membahana mengiringi setiap luncuran kembang api maupun ledakan di angkasa yang memunculkan bunga api berwarna-warni.

Hampir pukul 02.00 prosesi pesta kembang api berlangsung. penat namun puas melihat bunga api berwarna-warni di lautan malam. tapi ketika ingin pulang, para pengunjung pun juga berebutan untuk pulang, hingga jalanan di dalam ancol bener-bener macet. akhirnya lebih baik menunda kepulangan hingga hampir jam lima pagi tempat wisata itu baru longgar dan kami bisa pulang dengan rasa kantuk dan capek yang merayapi badan.

Tahun 2006 kami melewati pergantian tahun kembali menyaksikan pesta kembang api, namun kali ini tidak di monas ataupun di ancol lagi. kami melihat bunga-bunga api nan warna-warni itu dari atap gedung kantorku. Yah....meskipun hanya dari kejauhan namun masih bisa terasakan keindahannya. angin malam yang menerpa diatas ketinggian 20 lantai justru menambah kesahduan memasuki tahun 2007 berdua .

Hujan dari sore mewarnai berlalunya tahun 2007. Masyarakat jakarta yang berharap bisa melewatkan tahun baru dengan pesta kembang api hanya bisa menunggu di pinggi-pinggir jalan dengan menahan hawa dingin dan guyuran hujan. saat itu memang ada pesta kembang api besar-besaran karena tahun 2008 dipandang sebagai tahun istimewa. di pelataran taman Monas sudah disiapkan kembang api maupun panggung, terlebih lagi itu tahun pertama fauzi bowo menjadi gubernur dki, mungkin juga ini sebagai pesta kemenangannya.

keinginan untuk melihat kembang api tak menyurutkan kami menerobos hujan dan kemacetan. terjebak kemacetan dan hujan di tanah abang. akhirnya sampai juga ke Monas dan segera menuju ke panggung tempat pesta kembang api akan dilangsungkan.

Di bawah guyuran hujan, kembang-kembang api tetap diluncurkan, pekikan kegembiraan pengunjung menandakan tahun 2007 sudah dilewati dan memasuki 2008. kami gembira bisa menyaksikan langsung bahkan berdiri tepat di bawah runtuhan-runtuhan bunga-bunga api dari angkasa. Kegembiraan terpancar dari raut wajah kekasihku. Berdiri tepat di bawah pancaran kembang api adalah moment yang selalu dia impi-impikan dan saat ini dia bisa mengalaminya sendiri. rintik hujan yang membasahi tubuhnya tak dihiraukan, dingin malam yang menusuk tulang tak dirasakannya karena bunga-bunga cahaya di angkasa telah menghangatkan batinnya.

"Meskipun di tahun 2008 hidup qta tak seindah kembang api, hubungan kita tak seindah pelangi namun kita sambut 2009 dengan optimis dan penuh keyakinan. semoga hidup dan hubungan kita menjadi lebih baik lagi,". sebuah sms masuk ke HP ku menyadarkanku tahun 2008 sudah terlewati. aku segera berlari untuk melihat suasana luar. yah dari atas gedung kantorku kembali aku melihat warna-warni kembang api bermuncratan di langit hitam jakarta. namun kali ini aku sendirian. seperti ketika aku menyaksikannya lima tahun yang lalu. beberapa temen kantor membawa pasangannya terlihat ceria seperti terangnya bunga-bunga api yang berpendaran di angkasa malam. "sayang happy new year 2009. ton amour!." kembali sms masuk dari kekasihku yang ada di sana. Angin dingin membelai diriku yang sendirian menatap layar angkasa yang dipenuhi binar-binar kembang api diantara bayangan dirinya yang terasa mendekapku.

Friday, January 16, 2009

hanya kau

sesungguhnya...
ku tak bermaksud
cari cinta yang lain
atau abaikan dirimu
saat ku buka
hatiku untuknya
ku hanya ingin tahu
adakah yang lain
kan sakiti aku
seperti kau goreskan
di masa lalu
kasih....
kini ku tahu
hanya kau yang terbaik
di antara semua

Galau

bukan ku meragukanmu
atau tak mempercayaimu
tapi karna ku tak mau
kehilanganmu
ku tak ingin
kau berpaling dariku
kasih...
cinta ini tlah membuatku
takut
meski hanya sedetik
kau tinggalkan diriku
cinta ini tlah membuatku
takut
meski hanya sekejap
kau tak hadir di sisiku
kasih....
beri aku ketenangan
di saat kau jauh dariku
beri aku kepastian
kau tak lagi dgn yang lain
beri aku keyakinan
tak kan kau duakan cinta ini