Suatu malam di daerah P, aku merasa dia mengacuhkanku
Aku merasa itu saat dimana dia sangat tidak mengerti aku
Bahkan dia tidak peduli aku menangis
Dia malah memarahiku
Dia memelototiku
Belum pernah dia seperti itu...
Bahkan dia bilang lebih baik dia kehilangan aku... :(
Ketika sampai di rumah, aku menangis di kamar
Dia malah menonton TV
Aku sangat sedih dan marah
Dia tidak memperdulikan aku
Lalu emosiku memuncak
Aku ambil radio miliknya
Aku banting ke lantai kamar
Radio itu hancur berkeping-keping
Dia lalu datang ke kamar
Mungkin dia sedikit kaget
Akupun sedikit menyesal telah melakukannya
Karena dia membeli radio itu di Bandung
tapi dia mengacuhkanku, hanya dengan itu dia jadi peduli denganku
aku sempat berpikir bahwa dia sudah tidak mencintaiku lagi...
Maafkan aku...
Aku merasa itu saat dimana dia sangat tidak mengerti aku
Bahkan dia tidak peduli aku menangis
Dia malah memarahiku
Dia memelototiku
Belum pernah dia seperti itu...
Bahkan dia bilang lebih baik dia kehilangan aku... :(
Ketika sampai di rumah, aku menangis di kamar
Dia malah menonton TV
Aku sangat sedih dan marah
Dia tidak memperdulikan aku
Lalu emosiku memuncak
Aku ambil radio miliknya
Aku banting ke lantai kamar
Radio itu hancur berkeping-keping
Dia lalu datang ke kamar
Mungkin dia sedikit kaget
Akupun sedikit menyesal telah melakukannya
Karena dia membeli radio itu di Bandung
tapi dia mengacuhkanku, hanya dengan itu dia jadi peduli denganku
aku sempat berpikir bahwa dia sudah tidak mencintaiku lagi...
Maafkan aku...
aku melakukan itu karena kecemburuanku ketika sedang jalan-jalan di sebuah mall di Jakarta Selatan dan hendak makan malam, tepatnya 22 September dia bertemu dengan "temen" lamanya. Sepertinya dia bukan teman biasa bahkan sepertinya mereka sedang kembali ke masa lalu. Aku seperti di acuhkan. Tiba-tiba selera makanku hilang dan kami tak jadi makan, bahkan aku males makan...sampai di rumah kembali semua emosiku di mall tadi aku tumpahkan seluruhnya hingga radio miliknya menjadi korban.
No comments:
Post a Comment