Bulan ini tepat setahun yang lalu, sebuah keputusan yang amat berat mesti Qta ambil.....yah sebuah keputusan untuk mengakhiri kebersamaan yang telah kita jalin selama lima tahun. Setahun sudah berlalu Qta meninggalkan rumah ini dan memilih berjalan sendiri-sendiri, namun terasa sulit menghapus kisah lama itu.
Dulu saat pertama Qta mengucapkan janji untuk bersatu, sebenarnya dalam hatikupun terbetik keyakinan bahwa kebersamaan Qta tak kan lebih dari lima tahun, dan ternyata itu terbukti. Namun tetap saja aku tak mengira hal itu benar-benar terjadi dan tetap saja kaget bahwa cinta tak mampu mengikat jalinan ini.
Dan kini setelah setahun kita berpisah, sepercik asa masih sempat muncul dalam sebuah tanya, november tahun depan, dua tahun mendatang, tiga tahun ataupun lima tahun mendatang apakah masih seperti saat ini, ataukah hujan di bulan november kembali menumbuhkan taman Qta.....
kini kurasakan betapa perihnya mencintai bayang-bayang
andai rasa ini tak mungkin terhapus
haruskah raga ini terkubur saja
agar perih ini tak terasa...
berharap dan bermimpi masa lalu akan kembali
padahal kenyataan tak seperti itu
rembulan itu sudah mulai tersenyum
namun masih terlalu jauh ku gapai....
kini kurasakan betapa rapuhnya diriku
ketika sepi menggerogoti diri
setiap saat hanya mampu mengukir sajak
mencipta kembali bayang-bayangmu
dalam ribuan kata tak bermakna
rindu hanya menyisakan pilu
kangen hanya meninggalkan ngilu
yang terbalut dalam kalbu....
kutulis guratan hati
di tepian malam
ini mungkin tak kan menyembuhkan luka itu
atau menghilangkan perih itu
apalagi menggantikan kepercayaan yang sirna
namun ....
agar kau mengerti
masih ada cinta disini
dan akan selalu ada
walau hanya untuk bayangmu
andai rasa ini tak mungkin terhapus
haruskah raga ini terkubur saja
agar perih ini tak terasa...
berharap dan bermimpi masa lalu akan kembali
padahal kenyataan tak seperti itu
rembulan itu sudah mulai tersenyum
namun masih terlalu jauh ku gapai....
kini kurasakan betapa rapuhnya diriku
ketika sepi menggerogoti diri
setiap saat hanya mampu mengukir sajak
mencipta kembali bayang-bayangmu
dalam ribuan kata tak bermakna
rindu hanya menyisakan pilu
kangen hanya meninggalkan ngilu
yang terbalut dalam kalbu....
kutulis guratan hati
di tepian malam
ini mungkin tak kan menyembuhkan luka itu
atau menghilangkan perih itu
apalagi menggantikan kepercayaan yang sirna
namun ....
agar kau mengerti
masih ada cinta disini
dan akan selalu ada
walau hanya untuk bayangmu